Rabu, Juni 24, 2009

When We Have to Choice (Part 1)

Alkisah seorang raja yang kaya raya dan sangat baik, ia mempunyai banyak

sekali emas dan kuningan, karena terlalu banyak sehingga antara emas dan

kuningan tercampur menjadi satu. Suatu hari raja yang baik hati ini

memberikan hadiah emas kepada seluruh rakyatnya, dia membuka gudangnya lalu

mempersilakan rakyatnya mengambil kepingan emas terserah mereka.

 

Karena antara emas dan kuningan tercampur menjadi satu sehingga sulit

sekali di bedakan, mana yang emas dan mana yang kuningan, lalu mana yang

emasnya 24 karat dan mana yang emasnya hanya 1 karat, namun ada peraturan

dari sang raja, yaitu apabila mereka sudah memilih dan mengambil satu dari

emas itu, mereka tidak boleh mengembalikannya lagi. Tetapi raja menjanjikan

bagi mereka yang mendapat emas hanya 1 karat atau mereka yang mendapatkan

kuningan, mereka dapat bekerja dikebun raja dan merawat pemberian raja itu

dengan baik, maka raja akan menambah dan memberikan kadar karat itu sedikit

demi sedikit.

 

Mendengar itu bersukacitalah rakyatnya, sambil mengelu-elukan rajanya.

Mereka datang dari penjuru tempat, dan satu persatu dari mereka dengan

berhati-hati mengamat-amati benda-benda itu, waktu yang diberikan kepada

mereka semua ialah satu setengah hari, dengan perhitungan setengah hari

untuk memilih, setengah hari untuk merenungkan, dan setengah hari lagi

untuk memutuskan.

Para prajurit selalu siaga menjaga keamanan pemilihan emas tersebut, karena

tidak jarang terjadi perebutan emas yang sama diantara mereka.

 

Selama proses pemilihan berlangsung, seorang prajurit mencoba bertanya

kepada salah seorang rakyatnya, "apa yang kau amat-amati, sehingga satu

setengah hari kau habiskan waktumu disini?", jawab orang itu "tentu saja

aku harus berhati-hati, aku harus mendapatkan emas 24 karat itu", lalu

tanya prajurit itu lagi "seandainya emas 24 karat itu tidak pernah ada,

atau hanya ada satu diantara setumpuk emas ini, apakah engkau masih saja

mencarinya?, sedangkan waktumu sangat terbatas", jawab orang itu lagi

"tentu saja tidak, aku akan mengambil emas terakhir yang ada ditanganku

begitu waktuku habis".

 

Lalu prajurit itu berkeliling dan ia menjumpai seorang yang tampan, melihat

perangainya ia adalah seorang kaya, bertanyalah prajurit itu kepadanya

"hai orang kaya apa yang kau cari disini, bukankah engkau sudah lebih dari

cukup?" ,jawab orang kaya itu "bagiku hidup adalah uang, kalau aku bisa

mengambil emas ini, tentu saja itu berarti menambah keuntunganku".

 

Kemudian prajurit itu kembali mengawasi satu persatu dari mereka, maka

tampak olehnya seseorang, yang sejak satu hari ia selalu menggenggam

kepingan emasnya, lalu dihampirinya orang itu "mengapa engkau diam disini?,

tidakkah

engkau memilih emas-emas itu? atau tekadmu sudah bulat untuk mengambil emas

itu?",mendengar perkataan prajurit itu, orang ini hanya diam saja, maka

prajurit itu bertanya lagi "atau engkau yakin bahwa itulah emas 24 karat,

sehingga engkau tidak lagi berusaha mencari yang lain?", orang itu masih

terdiam, prajurit itu semakin penasaran, lalu ia lebih mendekat lagi

"tidakkah engkau mendengar pertanyaanku?", sambil menatap prajurit, orang

itu

menjawab "tuan saya ini orang miskin, saya tidak pernah tahu mana yang emas

dan mana

yang kuningan, tetapi hati saya memilih emas ini, sayapun tidak tahu,

berapa kadar emas ini, atau jika ternyata emas ini hanya kuninganpun saya

juga tidak tahu", "lalu mengapa engkau tidak mencoba bertanya kepada

mereka, atau kepadaku kalau engkau tidak tahu" tanya prajutit itu lagi.

"Tuan emas dan kuningan ini milik raja, jadi menurut saya hanya raja yang

tahu, mana yang emas dan mana yang kuningan, mana yang 1 karat dan mana

yang 24 karat. Tapi satu hal yang saya percaya janji raja untuk mengubah

kuningan menjadi emas itu yang lebih penting" jawabnya lugu. Prajurit ini

semakin penasaran "mengapa bisa begitu?", "bagi saya berapapun kadar karat

emas ini cukup buat saya,karena

kalau saya bekerja, saya membutuhkan waktu bertahun-tahun menabung untuk

membeli emas tuan" prajurit tampak tercengang mendengar jawaban dari orang

ini, lalu ia melanjutkan perkataannya "lagi pula tuan, peraturannya saya

tidak boleh menukar emas yang sudah saya ambil", "tidakkah engkau mengambil

emas-emas

yang lain dan menukarkannya sekarang, selagi masih ada waktu?" tanya

prajurit lagi,"saya sudah menggunakan waktu itu, kini waktu setengah hari

terakhir saya, inilah saatnya saya mengambil keputusan, jika saya gantikan

emas ini

dengan yang lain, belum tentu saya mendapat yang lebih baik dari punya saya

ini, saya memutuskan untuk mengabdi pada raja dan merawat milik saya ini,

untuk menjadikannya emas yang murni", tak lama lagi lonceng istana

berbunyi,tanda

berakhir sudah kegiatan mereka. (bersambung)


This email is intended only for the use of the individual or entity to which it is addressed and may contain information that is confidential and may also be privileged. Any form of unauthorized use or dissemination is strictly prohibited. If you are not the intended recipient or if this email is otherwise sent to you in error, you should not disseminate, distribute or copy this email and you should delete it immediately and notify us. Thank you.

0 komentar:

  • Posting Komentar